Home » » CARA MUDAH PEMASANGAN PANEL TENAGA SURYA (SOLAR CELL)
CARA MUDAH PEMASANGAN PANEL TENAGA SURYA (SOLAR CELL)
Stars ocean
Tuesday, December 4, 2018
CARA PEMASANGAN PANEL TENAGA SURYA (
SOLAR CELL)
Cara terbaik memasangkan Panel surya (PLTS) dirumah sampai
dapat menghasilkan listrik dari matahari
Sebagai mana telah dijelaskan beberapa pekan yang lalu
tentang cara kerja panel surya, sejarah terbentuknya panel surya, dan harga
beragam panel surya. Setelah memahami konsep kerjanya, dan sobat telah
menentukan dan berencana membeli panel surya atau bahkan sudah membeli dengan
ketentuan dan perhitungan yang matang, maka langkah selanjutnya adalah
memasangkan panel surya dirumahmu sendiri.
Dan
sebenarnya, lebih baik sobat menyerahkan pemasangan PLTS tersebut pada ahlinya,
karena memang pemasangan PLTS ini cukup sulit. Perlu perhitungan khusus dan
pertimbangan yang matang.
Bagi sobat yang berencana memasang sebuah panel surya sendiri
dirumah, jangan khawatir karena pada kesempatan kali ini saya akan mencoba
membahas cara terbaik memasangkan panel surya (solar sel) dirumah sampai dapat
menghasilkan listrik dari matahari dan diaplikasikan kedalam alat kelistrikan
yang ada dirumah sobat.
rumah yang telah menerapkan teknologi
PLTS
·Langkah pertama : Penentuan lokasi
Lokasi yang baik agar sebutir panel surya dapat bekerja
dengan baik adalah di sebuah tempat terbuka, dan berhadapan langsung dengan
matahari. Sobat bisa memasangkannya ditengah lapang, ditengah sawah atau bahkan
ditengah lautan. Namun pasti sobat tidak akan melakukannya dan memang
kebanyakan orang lebih memilih Atap rumah sebagai lokasi terbaik untuk panel
surya.
Kenapa memilih
atap rumah?
1)Biasanya sebuah atap rumah berada
ditempat paling atas dan paling terbuka dirumah
2)Lebih dekat dengan baterai dan
pengguna dirumah sehingga mudah dikontrol
3)Tidak menyia-nyiakan tempat kosong
4)Bagi pemukiman yang berketerabasan ruang,
atap rumah biasa menjadi lahan yang kosong
5)Dapat membantu mengantisipasi
kebocoran air hujan yang kemungkinan bisa terjadi
·Langkah kedua : menyediakan
perlengkapan yang akan digunakan pada saat pemasangan
Tidak mungkinkan sobat memasangkan sesuatu tanpa ada sesuatu
tersebut. Mau pasang apa? Maka dari itu, komponen pertama yang harus ada adalah
panel surya dengan jumlah yang telah diperhitungkan dengan matang sebelumnya,
sebuah solar charge controller untuk mengontrol proses pengisian muatan listrik
dari panel surya kedalam baterai (aki), dan memindahkan muatan listrik dari aki
baterai kedalam beban seperti lampu.
sebuah baterai kapasitas besar untuk menyimpan energi listrik
dari surya untuk digunakan nanti, sebuah Inverter yang mampu mengubah arus DC
dari baterai menjadi AC untuk kebutuhan rumah dengan teknologi terbaru yang
mampu bekerja dengan maksimal.
Jika sobat berencana menggunakan dua sumber energi listrik
pada satu rumah, misalnya, sumber dari PLN sebagai sumber listrik utama, dan
sumber dari panel surya sebagai cadangan, bisa menggunakan komponen tambahan
yaitu saklar tukar atau juga DPDT (double pole Doube Touw) yaitu saklar yang
dapat mengubah 2 sambungan pada kontak yang berbeda
Namun bagi
sobat yang ingin lebih canggih lagi, bisa menggunakan sistem panel ATS
(Automatis stop start) yaitu sebuah panel kontrol yang memungkinkan dapat
mengubah sumber listrik yang digunakan secara otomatis bila salah satu sumber
listrik mati.
Selain
komponen, sobat juga harus mempersiapkan alat-alat yang dapat membantu
pekerjaan sobat seperti :
•AVO meter / multitester / multimeter
sebagai alat pengukur kelistrikan
•Gurinda tangan bila diperlukan untuk
memotong besi lebih cepat
•Bor tangan bila diperlukan untuk
melubangi lebih cepat
•Pisau bila diperlukan
•Serta alat lain yang dapat membantu
pekerjaan boleh digunakan
Bila alat dan bahan telah terkumpul simpan ditempat yang
aman, tidak lembab, tidak membahayakan orang lain serta mudah dijangkau.
alat dan bahan dudukan sel surya
·Langkah ketiga : membentuk dudukan
sel surya
Sebuah
dudukan sel surya, adalah alat yang digunakan untuk menyimpan sel surya.
Penempatanya bisa disesuaikan dengan posisi terbaik panel surya untuk menerima
sinar matahari. Jika ada yang menghalangi sinar matahari untuk menembak
langsung pada sel surya sebaiknya pindahkan atau bisa mengatur ulang posisi
dudukan sel surya.
Dudukan sel
surya bisa dibuat dari plat besi seng atau jenis logam kuat lain. Hal ini
bertujuan agar kekuatan ikatan pada panel surya lebih terjamin dan terhindar
dari goncangan saat terkajadi angin badai atau gangguan lainnya.
dudukan sel surya
Langkah keempat : penentuan
perhitungan yang tepat untuk penyesuan pemasangan sel surya
Sebagai
contoh, terdapat sebuah rumah yang sudah dilengkapi dengan sebuah panel surya.
pemilik rumah tersebut bermana Agus Haris.Dia menggunakan 6 panel surya yang mana 4 panel surya 100 watt peak (WP)
dan2 panel surya 50 watt Peak (WP).
Masing-masing mempunyai tegangan output 18 volt. Katanya untuk menghindari
losses listrik yang besar.
Panel surya
yang beliau gunakan adalah panel surya bertipe monocristallin. Dimana tipe ini
memiliki ukuran yang relatif lebih kecil dari pada tipe Policristallin dengan
daya yang sama. Selain itu tipe ini berdaya serap lebih baik. Hanya saha tipe
monocristallin ini tidak akan efektif digunakan ditempat yangsering terhalangi pada cahaya matahari
langsung.
Namun beliau
menggunakan tipe ini karena rumahnya berada disekitar sawah, tidak ada halangan
sinar matahari yang cukup berarti kecuali awan mendung. Sehingga panel surya
tepe ini akan memberikan esiensi konversi energi yang lebih baik.
Kemudian
solar change controller yang digunakan adalah solar charge controller 24 Volt
bukan 12 volt. Agar tegangannya cukup untuk pengisian aki, maka panel surya
harus dikasih rangkaian seri, 2 X 2 panel 100 WP diseri menghasilkan tegangan
36 volt dan arus maksimum 2 X 5,8 A, kemudian dua kali panel 50 WP juga diseri
menghasilkan tegangan 36 volt dan arus maksimal 3 ampere.
Dua
rangkaian tersebut kemudian diparalelkan sehingga diperoleh panel surya total
36 volt dan arus maksimal 14,6 Ampere. (ampere adalah hitungan arus listrik)
Berikut
gambar penghubungan seri dan paralel pada solar sel agar menghasilkan tegangan
yang diinginkan
pemasangan
sel surya secara seri paralel
Baca agar
lebih paham : merangkai rangkaian seri dan paralel besarta teori kerjanya
Tahap
keempat : penghubungan kabel pada solar charge controller
solar charge
controller tipe MPPT30
Dua kabel
listrik keluaran panel surya diteruskan pada solar charge controller yang
kemudian diatur untuk pengisian baterai (aki) dan juga beban ke Inverter.
Karena arus listrik yang akan mengalir pada SCC, aki dan iverter cukup besar,
maka kabel yang digunakan harus disesuaikan.
Misalnya
arus pada rangkaian listrik tersebut berukuran 10 Ampere, maka kabel yang
digunakan adalah kabel yang berukuran 2.5 mm2 (perhitungan standar PUIL). Jika
kurang dari itu maka kabel akan panas dan terbakar.
Solar charge
controller yang digunakan beliau pada sistem pembangkit listrik tenaga
mataharinya adalah solar charge controller MPPT30 berkapasitas 30 A.
Alasan
beliau menggunakan SCC MPPT30 adalah karena berteknologi MPPT sehingga efisien
dalam pengisian aki. Sesuai spesifikasi panel surya yang beliau gunakan, arus
pengisian adalah 14,6 A. Namun, dengan solar controller MPPT30 ini kelebihan
tegangan panel surya dikonversikan kearus pengisian sehingga totalnya menjadi
maksimal kurang lebih 18 Ampere.
baca juga :
rangkaian lampu penerangan jalan umum (PJU) menggunakan timer
Selain itu
kelebihan SCC ini memiliki parameter yang bisa diubah sesuai dengan tipe aki.
Misalnya tegangan charging float untuk aki basar umumnya 13,5 Volt, 12 volt, 27
volt, dan 24 volt. Parameter lain yang dapat diubah adalah tegangan baterai
minimum ketika aliran listrik kebeban harus diputus.
Maka, ketika
tegangan yang menurun tersebut sampai pada tegangan minimum yang ditentukan
tadi, maka solar charge otomatis akan memutus aliran listrik ke beban supaya
baterai tidak mengalami Over-discharging.
Cara
memasang solar charge controller juga cukup mudah, karena pada sebuah SCC
biasanya setiap kontak hubung telah diberi petunjuk, misalnya untuk jalur pada
panel surya sudah diberi nama solar.
Agar lebih
jelas simak gambar ini :
pemasangan
pada charge controller
Tahap kelima
: penghubungan pada baterai (aki)
Baterai yang
digunakan tentu bukanlah baterai yang biasa-biasa saja. Baterai yang digunakan
harus mampu menyimpan muatan listrik yang cukup besar sehingga dapat digunakan
sepanjang malam. Melanjutkan rumah yang dijadikan contoh diatas, sang pemilik
rumah menggunakan baterai aki basah sebanyak 2 X 100 Ah dan 2 X 60 Ah yang
dikombinasikan seri dan paralel seperti skema dibawah ini :
penghubungan
pada aki secara seri dan paralel
Karena
rangkaian baterai menggunakan rangkaian seri paralel, jadi setiap dua aki akan
membentuk satu kekuatan 24 Volt dengn kapasitas total 160 Ah. Dengan jenis
solar charge controller seperti dijelaskan diatas, penggunaan aki basah tidak
terlalu menjadi masalah. Hanya saja sobat memang harus rajin memriksa lebel air
aki setidaknya setiap 2 bulan sekali.
Penyimpanan
aki sebaiknya disimpan ditempat yang tertutup. Misalnya pada suatu lemari. Ini
karena porses charging aki akan mengeluarkan uap air aki yang berbabu menyengat
dan tidak bagus bagi kesehatanmu.
Langkah
Keenam : pemasangan Inverter
Inverter
untuk mengubah arus DC-AC
Inverter
pada rangkaian Pembangkit listrik tenaga matahari ini berfungsi untuk mengubuh
arus yang dihasilan oleh sel surya dan pada baterai yang bersipat searah (DC)
menjadi arus bolak balik (AC) yang digunakan pada intalasi rumah.
Harus sobat
ketahui, sebuah inverter terkadang tidak cocok pada berbagai jenis alat
elektronik tertentu. Sebaiknya, inverter yang digunakan adalah jenis Pure sine
wave supaya benar-benar lebih aman untuk semua peralatan elektronik di rumah.
Sampai saat ini dengan jenis inverter ini tidak ada masalah untuk semua
peralatan elektronik.
Langkah
ketujuh : penyetingan sambungan PLTS pada Intalasi rumah
Sebaiknya
pemasangan PLTS ini dikombinasikan dengan sumber lain misalnya listrik PLN atau
genset. Ini dimaksudkan supaya pasokan listrik rumah tetap ada jika kondisi
PLTS sedang mengalami masalah misalnya baterai sudah habis atau memang terjadi
kerusakan.
Selain itu,
penggunaan sumber listrik lain dapat menjadi sumber energi cadangan untuk
pengisian aki sehingga aki tetap terjaga pada kondisi muatan lebih dari 50%
sehingga aki tetap dalam keadaan baik. Untuk pengisian aki dari listrik sember
lain (PLN) biasanya menggunakan Charger Konvensional.
Charger
konvesional ini disetel secara otomatis akan hidup setiap harinya menjelang
petang untuk mengecek kapasitas baterai apakah sudah penuh atau belum.
Penyetelan otomatisnya bisa menggunakan timer.
Yang harus
diperhatikan adalah ketika charger konvensional hidup, maka koneksi aki dan sel
surya ke solar controller harus terputus. Mekanisme ini dilakukan dengan
memasang saklar otomatis (relay).
Maka langkah
terbaik adalah menggunakan Timer delay relay
Untuk
pengatur pemindahan sumber listrik paling mudah bisa menggunakan saklar tukar.
Karena selain mudah dalam pemasangan, tapi juga mudah didapat, sangat
bersahabat dimata masyarakat dan murah
Berikut cara
pemasangan menggunakan saklar tukar :
No comments