stars ocean

Menu
stars ocean

Bahan bakar untuk motor diesel

        Asal dan susunan bahan bakar diesel
Sebagai bahan bakar untuk motor diesel kapal selalu digunakan suatu campuran zat C-H. Zat C-H tersebut adalah dari minyak bumi. Minyak bumi terdiri dari suatu, rangkaian ikatan zat C-H yang luas sekali (seperti yang telah disebut terlebih dahulu). Ikatannya dapat berbentuk gas, cairan dan adakalanya padat. Sebagai bahan bakar diesel hanya digunakan zat C-H cair.
         Selain zat arang dan zat air terdapat pula zat asam, belerang, zat lemas dan berbagai metal dalam minyak bumi, elemen-elemen tersebut sering terikat pada molekul C-H.
Produk yang terpenting didapat melalui distilasi dari minyak bumi, dengan cara menggunakan selisih titik didih dari ikatan yang terdapat dalam minyak bumi. Beberapa dari produk distilasi yang terpenting adalah : gas yang mudah terbakar seperti propan dan butan, produk cair seperti bensin. Kerosin, minyak gas, dan "minyak diesel". Yang diartikan dengan "minyak diesel" (Marine Diesel Fuel, MDF) ialah distilat yang relatif berat yang sangat baik sebagai bahan bakar pada motor diesel kapal.
Sisa yang masih tertinggal dari minyak bumi setelah zat-zat tersebut di atas didistilasi, disebut "residu". Jumlah residu pada metode klasik refinasi adalah sekitar 40% a 50^ dari awal jumlah minyak bumi yang dimasukkan. Hingga 1950 residu ter­sebut digunakan sebagai bahan bakar pada ketel uap. dan sebagai bahan dasar untuk bitum aspal.
Setelah 1950 residu tersebut semakin digunakan dalam skala besar sebagai bahan bakar (relatif lebih murah) untuk motor diesel kapal semula hanya untuk motor kepala silang kemudian untuk motor torak trank putaran menengah. Bahan bakar residu tersebut temyata baik untuk digunakan pada motor diesel putaran rendah dan motor diesel putaran menengah bila memenuhi berapa syafat, antara lain :
Pembersihan yang baik (pengeluaran dari zat padat dan air)


Pemanasan sebelum penyemprotan bahan bakar sehingga menurunkan viskositas atau kekentalan. Hal tersebut diperlukan untuk menghasilkan pengahutan halus di silinder.
Permasalahan yang mula-mula timbul, seperti pengotoran keras, keausan yang korosif pada lapisan silinder, pegas torak dan torak, secara relatif dapat diatasi dengan cepat khusus setelah perkembangan minyak pelumas silinder yang sangat alkalis sekali. Pada motor pendorong kapal besar dewasa ini hanya digunakan bahan bakar residu (karena adanya zat C-H dengan berat molekul yang besar juga disebut dengan "bahan bakar berat" sedangkan pemakaian bahan bakar berat pada motor bantu juga meningkat.


10.1.2. Spesifikasi bahan bakar


         Bagi pemakai bahan bakar diesel sangat penting sekali bahws bahan bakar tersebut memenuhi beberapa persyaratan minimum sehingga baik sekali untuk mengadakan spesifikasi beberapa sifat dari berbagai bahan bakar tersebut. Spesifikasi tersebut ternyara tidak mudah khususnya untuk bahan bakar residu, karena sifat-sifatnya ditentukan oleh asal minyak bumi aslinya serta proses rafinasi yang diterapkan. Bahan bakar residu tidak dibuat dengan suatu tujuan tertentu (seperti misainya bensin untuk motor), akan tetapi tetap merupakan sisa dari suatu proses produksi. Persyaratan yang terlalu ketat terhadap beberapa sifat tertemur tidak akan dapat dipenuhi oleh si pembuat / leveransir bahan ba­kar, atau persyaratan tersebut akan mengakibatkan kenaikan harga yang sangat tidak diharapkan.
         Hingga beberapa waktu telah digunakan spesifikasi dari British Standards Institute (BSI) sebagai pokok/dasar; spesifi­kasi tersebut ditetapkan dalam normalblad BS 2869. Ternyata bahwa persyaratan tersebut kurang memenuhi persyaratan pe­makai karena spesifikasi bahan bakar residu berlandaskan pema­kaian pada ketel uap. Dewasa ini sedang dicari suatu spesifikasi yang akan diakui secara internasional dan yang dapat diterima oleh International Standards Organization (ISO).
Pada tahun 1982 suatu komisi dari BSI telah disusun suatu spesifikasi untuk bahan bakar kapal (Marine Fuel) dengan judul "BS MA 100 : 1982". Dalam spesifikasi tersebut berbagai jenis bahan baker untuk kapal telah dibagi dalam 12 klas. Setiap klas dinyatakan dengan huruf M (untuk Marine) diikuti dengan se­buah angka yang meningkat dan 1 sampai 12. Klas M1 dan M2 menyangkut bahan bakar distilat, klas M3 s/d M9 menyangkut bahan bakar residu (berat) dengan viskositas yang meningkat tetapi dengan kepekatan terbatas. Untuk klas M10, Mil dart Ml2 tidak diberikan batasan terhadap kepekatan. Daftar lengkap spesifikasi tersebut dapat dilihat di akhir BAB ini.
Berbagai spesifikasi menyangkut antara lain :  

    
  1. Sifat pengendalian minyak (penyimpanan, pemindahan, pembersihan).
  2. Keamanan sewaktu penyimpanan dan pengerjakan dari mi­nyak.
  3. Sifat pembakaran.
  4. Pengaruh terhadap keausan bagian motor.     
Di bawah ini diberikan penjelasan dari sifat-sifat yang disebut
dalam spesifikasi tersebut :
Kepekatan
          Dalam hal ini diartikan dengan perbandingan antara massa dari suatu volume tertentu bahan bakar terhadap massa air dengan volume yang sama. Kepekatan merupakan sebuah angka tanpa dimensi, dan sangat penting sekali dalam rangka ruangan simpan yang dibutuhkan, dan untuk pembersihan dengan bantuan sepa­rator sentrifugal. Kepekatan dinyatakan pada suhu 15° C.
Viskositas kinematis
           Hal ini merupakan suatu ukuran untuk kekentalan bahan bakar.  Ditentukan dengan cara sejumlah bahan bakar tertentu dialirkan melalui sebuah lubang yang telah dikaliberasi dan menghitung waktu mengalir bahan bakar tersebut. Dahulu viskositas kinematis diukur melalui beberapa peralatan yang berlainan dan dinyatakan dengan satuan yang sama. Satu-satunya satuan yang diakui dewasa ini adalah centistoke (cSt) yang sama satuannya dengan mm2/det.
           Viskositas sangat dipengaruhi oleh suhu, sehingga perlu dicatat dengan
Hingga akhir-akhir ini viskositas dari bahan bakar sering diyatakan dalam  "detik Redwood  I pada 100°F (SRI/100°F), tetapi dewasa ini telah dinyatakan dalam centistoke pada. Pada spesifikasi tcrbaru disarankan untuk menyatakan tositas bahan bakar distilat pada 40°C, bahan bakar residu = 80°C. Suhu-suhu tersebut lebih sesuai dengan suhu kerja


Titik nyala
Hal ini merupakan suhu terendah dalam oC yang mengakibatkan suatu campuran bahan bakar dan udara ealam sebuah bejana tenutup menyala dengan sebuah nyala api. Titik nyala ditentukan dengan sebuah pesawat dari Pensky Martens (PM) dengan mangkok tertutup (closed cup), dan sangat penting sekali dalam rangka persyaratan undang-undang yang menjamin perawatan aman dari bahan bakar diatas kapal.
Residu zat arang (angka conradson)
Hal ini merupakan ukuran untuk pembentukan endapan zat arang pada pembakaran suatu balian bakir dan sangat penting dalam rangka pengotoran dari tip pengabut regas torak dan alur regas torak, torak, katup buang, dan turbin gas buang. Residum arang diukur dengan pesawat dari Conreson; dalam sebuah rak kecil dan tertutup bahan bakar dipariasi. Zat C-H yang ringan akan menguap keluar sedangkan yang berat akan diuraikan pada suhu yang lebih tinggi, artinya molekul yang panjang dipecah dalam bagian yang kecil. Dengan demikian maka zat yang akan dibebaskan dan yang tertinggal dalam bak tersebut. Persentase residu disebut residu zat arang atau angka conradson
zat arang.
Kadar belerang
Sebagian besar dan bahan bakar cair mengandung belerang yang sebagai molekul terikat pada zat C-H sehingga tidak dapat terpisahkan. Kadar belerang sangat penting mengingat timbulnya sorcsi pada suhu rendah dari bagian motor karena pendinginan dari gas pembakaran.
Kadar abu
Hal ini menunjukkan kadar material anorganis dalam bahan bakar. Material tersebut mungkin sudah ada dalam minyak bumi kasar akan tetapi dapat juga terbawa sewaktu transportasi dan narasi. Pada umumnya berbentuk oksidinetal misalnya dari nikel. Vanadium, aluminium, besi dan natrium. Zat-zat tersebut dapat mengakibatkan keausan dan korosi.
Kadar air
Hal ini sangat penting dalam hubunannya dengan energi spesifik atau nilai opak suatu bahan bakar. Air dapat mengakibatkan permasalahan pada waktu pembersihan ini bahan bakar dan dapat mengakibatkan korosi pada misalnya pompa bahan bakar dan pengabut. Air (laut) dapat juga mengandung natrium.
Kadar vanadium
Metal ini terdapat dalam setiap minyak bumi, khusus minyak bumi dari daerah Caribia. Metal tersebut terikat pada zat C-H sehingga tidak   dihilangkan dengan pembersihan. Bila dalam bahan bakar terdapat vanadium dan natrium (lihat catatan di atas) dapat mengakibatkan sebab terjadinya korosi pada suhu tinggi dalam motor.
Kadar aluminium
           Bila dalam bahan bakar terdapat aluminium, maka hal ter­sebut akan terjadi dalam bentuk halus dan sangat keras dari silikat aluminium yang dipergunakan sebagai katalisator pada pro­ses penghancuran secara katalitis sewaktu rafinasi dari minyak bumi. Zat katalisator tersebut sangat mahal sehingga sejauh mungkin ditarik kembali. Bila tetap berada dalam bahan bakar akan mengakibatkan kerusakan berat akibat keausan dalam pompa bahan bakar, pengabut, pegas torak dan silinder. Dengan cara sentrifusa yang sungguh-sungguh dapat dikeluarkan dari bahan bakar 


Bahan bakar untuk motor diesel         Asal dan susunan bahan bakar diesel Sebagai bahan bakar untuk motor diesel kapal selalu dig...
Stars ocean Friday, December 28, 2018
stars ocean

 

CARA PEMASANGAN PANEL TENAGA SURYA          ( SOLAR CELL)

 

Cara terbaik memasangkan Panel surya (PLTS) dirumah sampai dapat menghasilkan listrik dari matahari

Sebagai mana telah dijelaskan beberapa pekan yang lalu tentang cara kerja panel surya, sejarah terbentuknya panel surya, dan harga beragam panel surya. Setelah memahami konsep kerjanya, dan sobat telah menentukan dan berencana membeli panel surya atau bahkan sudah membeli dengan ketentuan dan perhitungan yang matang, maka langkah selanjutnya adalah memasangkan panel surya dirumahmu sendiri.

Dan sebenarnya, lebih baik sobat menyerahkan pemasangan PLTS tersebut pada ahlinya, karena memang pemasangan PLTS ini cukup sulit. Perlu perhitungan khusus dan pertimbangan yang matang.

Bagi sobat yang berencana memasang sebuah panel surya sendiri dirumah, jangan khawatir karena pada kesempatan kali ini saya akan mencoba membahas cara terbaik memasangkan panel surya (solar sel) dirumah sampai dapat menghasilkan listrik dari matahari dan diaplikasikan kedalam alat kelistrikan yang ada dirumah sobat.

 

rumah yang telah menerapkan teknologi PLTS

 

·         Langkah pertama : Penentuan lokasi

Lokasi yang baik agar sebutir panel surya dapat bekerja dengan baik adalah di sebuah tempat terbuka, dan berhadapan langsung dengan matahari. Sobat bisa memasangkannya ditengah lapang, ditengah sawah atau bahkan ditengah lautan. Namun pasti sobat tidak akan melakukannya dan memang kebanyakan orang lebih memilih Atap rumah sebagai lokasi terbaik untuk panel surya.

 Kenapa memilih atap rumah?

1)      Biasanya sebuah atap rumah berada ditempat paling atas dan paling terbuka dirumah

2)      Lebih dekat dengan baterai dan pengguna dirumah sehingga mudah dikontrol

3)      Tidak menyia-nyiakan tempat kosong

4)      Bagi pemukiman yang berketerabasan ruang, atap rumah biasa menjadi lahan yang kosong

5)      Dapat membantu mengantisipasi kebocoran air hujan yang kemungkinan bisa terjadi

 

·         Langkah kedua : menyediakan perlengkapan yang akan digunakan pada saat pemasangan

Tidak mungkinkan sobat memasangkan sesuatu tanpa ada sesuatu tersebut. Mau pasang apa? Maka dari itu, komponen pertama yang harus ada adalah panel surya dengan jumlah yang telah diperhitungkan dengan matang sebelumnya, sebuah solar charge controller untuk mengontrol proses pengisian muatan listrik dari panel surya kedalam baterai (aki), dan memindahkan muatan listrik dari aki baterai kedalam beban seperti lampu.

sebuah baterai kapasitas besar untuk menyimpan energi listrik dari surya untuk digunakan nanti, sebuah Inverter yang mampu mengubah arus DC dari baterai menjadi AC untuk kebutuhan rumah dengan teknologi terbaru yang mampu bekerja dengan maksimal.

 Jika sobat berencana menggunakan dua sumber energi listrik pada satu rumah, misalnya, sumber dari PLN sebagai sumber listrik utama, dan sumber dari panel surya sebagai cadangan, bisa menggunakan komponen tambahan yaitu saklar tukar atau juga DPDT (double pole Doube Touw) yaitu saklar yang dapat mengubah 2 sambungan pada kontak yang berbeda

 Namun bagi sobat yang ingin lebih canggih lagi, bisa menggunakan sistem panel ATS (Automatis stop start) yaitu sebuah panel kontrol yang memungkinkan dapat mengubah sumber listrik yang digunakan secara otomatis bila salah satu sumber listrik mati.

Selain komponen, sobat juga harus mempersiapkan alat-alat yang dapat membantu pekerjaan sobat seperti :

 

          AVO meter / multitester / multimeter sebagai alat pengukur kelistrikan

          Obeng min dan plus

          Keluarga Tang, tang pemotong, tang ngupas, tang lancip, serta tang kombinasi

          Palu

          Gergaji besi

          Meteran

          Gurinda tangan bila diperlukan untuk memotong besi lebih cepat

          Bor tangan bila diperlukan untuk melubangi lebih cepat

          Pisau bila diperlukan

          Serta alat lain yang dapat membantu pekerjaan boleh digunakan

 

Bila alat dan bahan telah terkumpul simpan ditempat yang aman, tidak lembab, tidak membahayakan orang lain serta mudah dijangkau.

alat dan bahan dudukan sel surya


·         Langkah ketiga : membentuk dudukan sel surya

 

Sebuah dudukan sel surya, adalah alat yang digunakan untuk menyimpan sel surya. Penempatanya bisa disesuaikan dengan posisi terbaik panel surya untuk menerima sinar matahari. Jika ada yang menghalangi sinar matahari untuk menembak langsung pada sel surya sebaiknya pindahkan atau bisa mengatur ulang posisi dudukan sel surya.

Dudukan sel surya bisa dibuat dari plat besi seng atau jenis logam kuat lain. Hal ini bertujuan agar kekuatan ikatan pada panel surya lebih terjamin dan terhindar dari goncangan saat terkajadi angin badai atau gangguan lainnya.

 

 

dudukan sel surya

   Langkah keempat : penentuan perhitungan yang tepat untuk penyesuan pemasangan sel surya

Sebagai contoh, terdapat sebuah rumah yang sudah dilengkapi dengan sebuah panel surya. pemilik rumah tersebut bermana Agus Haris.  Dia menggunakan 6 panel surya yang mana 4 panel surya 100 watt peak (WP) dan  2 panel surya 50 watt Peak (WP). Masing-masing mempunyai tegangan output 18 volt. Katanya untuk menghindari losses listrik yang besar.

 Panel surya yang beliau gunakan adalah panel surya bertipe monocristallin. Dimana tipe ini memiliki ukuran yang relatif lebih kecil dari pada tipe Policristallin dengan daya yang sama. Selain itu tipe ini berdaya serap lebih baik. Hanya saha tipe monocristallin ini tidak akan efektif digunakan ditempat yang  sering terhalangi pada cahaya matahari langsung.

 Namun beliau menggunakan tipe ini karena rumahnya berada disekitar sawah, tidak ada halangan sinar matahari yang cukup berarti kecuali awan mendung. Sehingga panel surya tepe ini akan memberikan esiensi konversi energi yang lebih baik.

 Kemudian solar change controller yang digunakan adalah solar charge controller 24 Volt bukan 12 volt. Agar tegangannya cukup untuk pengisian aki, maka panel surya harus dikasih rangkaian seri, 2 X 2 panel 100 WP diseri menghasilkan tegangan 36 volt dan arus maksimum 2 X 5,8 A, kemudian dua kali panel 50 WP juga diseri menghasilkan tegangan 36 volt dan arus maksimal 3 ampere.

 Dua rangkaian tersebut kemudian diparalelkan sehingga diperoleh panel surya total 36 volt dan arus maksimal 14,6 Ampere. (ampere adalah hitungan arus listrik)

 Berikut gambar penghubungan seri dan paralel pada solar sel agar menghasilkan tegangan yang diinginkan

 

pemasangan sel surya secara seri paralel

Baca agar lebih paham : merangkai rangkaian seri dan paralel besarta teori kerjanya

 Tahap keempat : penghubungan kabel pada solar charge controller

 solar charge controller tipe MPPT30

Dua kabel listrik keluaran panel surya diteruskan pada solar charge controller yang kemudian diatur untuk pengisian baterai (aki) dan juga beban ke Inverter. Karena arus listrik yang akan mengalir pada SCC, aki dan iverter cukup besar, maka kabel yang digunakan harus disesuaikan.

 Misalnya arus pada rangkaian listrik tersebut berukuran 10 Ampere, maka kabel yang digunakan adalah kabel yang berukuran 2.5 mm2 (perhitungan standar PUIL). Jika kurang dari itu maka kabel akan panas dan terbakar.

 Solar charge controller yang digunakan beliau pada sistem pembangkit listrik tenaga mataharinya adalah solar charge controller MPPT30 berkapasitas 30 A.

 Alasan beliau menggunakan SCC MPPT30 adalah karena berteknologi MPPT sehingga efisien dalam pengisian aki. Sesuai spesifikasi panel surya yang beliau gunakan, arus pengisian adalah 14,6 A. Namun, dengan solar controller MPPT30 ini kelebihan tegangan panel surya dikonversikan kearus pengisian sehingga totalnya menjadi maksimal kurang lebih 18 Ampere.

 baca juga : rangkaian lampu penerangan jalan umum (PJU) menggunakan timer

 Selain itu kelebihan SCC ini memiliki parameter yang bisa diubah sesuai dengan tipe aki. Misalnya tegangan charging float untuk aki basar umumnya 13,5 Volt, 12 volt, 27 volt, dan 24 volt. Parameter lain yang dapat diubah adalah tegangan baterai minimum ketika aliran listrik kebeban harus diputus.

 Maka, ketika tegangan yang menurun tersebut sampai pada tegangan minimum yang ditentukan tadi, maka solar charge otomatis akan memutus aliran listrik ke beban supaya baterai tidak mengalami Over-discharging.

 Cara memasang solar charge controller juga cukup mudah, karena pada sebuah SCC biasanya setiap kontak hubung telah diberi petunjuk, misalnya untuk jalur pada panel surya sudah diberi nama solar.

Agar lebih jelas simak gambar ini :

pemasangan pada charge controller

Tahap kelima : penghubungan pada baterai (aki)

Baterai yang digunakan tentu bukanlah baterai yang biasa-biasa saja. Baterai yang digunakan harus mampu menyimpan muatan listrik yang cukup besar sehingga dapat digunakan sepanjang malam. Melanjutkan rumah yang dijadikan contoh diatas, sang pemilik rumah menggunakan baterai aki basah sebanyak 2 X 100 Ah dan 2 X 60 Ah yang dikombinasikan seri dan paralel seperti skema dibawah ini :

 penghubungan pada aki secara seri dan paralel

 Karena rangkaian baterai menggunakan rangkaian seri paralel, jadi setiap dua aki akan membentuk satu kekuatan 24 Volt dengn kapasitas total 160 Ah. Dengan jenis solar charge controller seperti dijelaskan diatas, penggunaan aki basah tidak terlalu menjadi masalah. Hanya saja sobat memang harus rajin memriksa lebel air aki setidaknya setiap 2 bulan sekali.

 Penyimpanan aki sebaiknya disimpan ditempat yang tertutup. Misalnya pada suatu lemari. Ini karena porses charging aki akan mengeluarkan uap air aki yang berbabu menyengat dan tidak bagus bagi kesehatanmu.

 Langkah Keenam : pemasangan Inverter

 Inverter untuk mengubah arus DC-AC

 Inverter pada rangkaian Pembangkit listrik tenaga matahari ini berfungsi untuk mengubuh arus yang dihasilan oleh sel surya dan pada baterai yang bersipat searah (DC) menjadi arus bolak balik (AC) yang digunakan pada intalasi rumah.

 Harus sobat ketahui, sebuah inverter terkadang tidak cocok pada berbagai jenis alat elektronik tertentu. Sebaiknya, inverter yang digunakan adalah jenis Pure sine wave supaya benar-benar lebih aman untuk semua peralatan elektronik di rumah. Sampai saat ini dengan jenis inverter ini tidak ada masalah untuk semua peralatan elektronik.

 Langkah ketujuh : penyetingan sambungan PLTS pada Intalasi rumah

 

Sebaiknya pemasangan PLTS ini dikombinasikan dengan sumber lain misalnya listrik PLN atau genset. Ini dimaksudkan supaya pasokan listrik rumah tetap ada jika kondisi PLTS sedang mengalami masalah misalnya baterai sudah habis atau memang terjadi kerusakan.

 Selain itu, penggunaan sumber listrik lain dapat menjadi sumber energi cadangan untuk pengisian aki sehingga aki tetap terjaga pada kondisi muatan lebih dari 50% sehingga aki tetap dalam keadaan baik. Untuk pengisian aki dari listrik sember lain (PLN) biasanya menggunakan Charger Konvensional.

 Charger konvesional ini disetel secara otomatis akan hidup setiap harinya menjelang petang untuk mengecek kapasitas baterai apakah sudah penuh atau belum. Penyetelan otomatisnya bisa menggunakan timer.

 Yang harus diperhatikan adalah ketika charger konvensional hidup, maka koneksi aki dan sel surya ke solar controller harus terputus. Mekanisme ini dilakukan dengan memasang saklar otomatis (relay).

 Maka langkah terbaik adalah menggunakan Timer delay relay

 Untuk pengatur pemindahan sumber listrik paling mudah bisa menggunakan saklar tukar. Karena selain mudah dalam pemasangan, tapi juga mudah didapat, sangat bersahabat dimata masyarakat dan murah

 Berikut cara pemasangan menggunakan saklar tukar :

 

saklar tukar sebagai pengganti sumber arus

Dan ini skema dari sang pemilik rumah...

  by.thestarsocean.blogspot.com


 

  CARA PEMASANGAN PANEL TENAGA SURYA          ( SOLAR CELL)   Cara terbaik memasangkan Panel surya (PLTS) dirumah sampa...
Stars ocean Tuesday, December 4, 2018